BIAS: Green Book (2018)
Viggo Mortensen memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Tony Lip. Ia berhasil menggambarkan karakter yang keras namun memiliki hati emas, yang perlahan membuka pikirannya terhadap isu-isu sosial yang lebih besar. Transformasi fisik dan aksen yang digunakan Mortensen juga menambah kedalaman pada karakternya.
Mahershala Ali, sebagai Dr. Don Shirley, memberikan performa yang memukau dan penuh emosi. Ali dengan sempurna menampilkan dualitas Dr. Shirley, seorang pria yang elegan dan berpendidikan tinggi yang harus menghadapi diskriminasi rasial. Chemistry antara Mortensen dan Ali di film ini sangat kuat dan menjadi kekuatan utama film ini.
Peter Farrelly, yang biasanya dikenal dengan karya-karya komedinya, menurut aku cukup berhasil menunjukkan kemampuan luar biasanya dalam memadukan materi yang lebih serius dengan sentuhan humor yang tepat. Dia juga berhasil menyampaikan pesan tentang persahabatan, kesetaraan, dan kemanusiaan tanpa terkesan menggurui. Sinematografi oleh Sean Porter juga patut diacungi jempol, dengan penggambaran yang cermat dan indah dari perjalanan melintasi Amerika Serikat pada era 1960-an.
Meskipun "Green Book" mendapatkan banyak pujian dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Film Terbaik di Academy Awards, film ini juga tidak luput dari kritik. Beberapa kritik menyatakan film ini menggambarkan isu-isu rasial dengan cara yang terlalu simple dan cenderung memusatkan narasi pada perspektif orang kulit putih. Bahkan menurut perspektif dari keluarga Dr. Shirley, menyatakan bahwa film ini tidak sepenuhnya akurat dalam menggambarkan hubungan antara Tony dan Dr. Shirley. Mereka menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga Don Shirley yang dihubungi oleh pihak produksi film, lalu menurut mereka Shirley tidak dijauhi oleh keluarganya atau komunitas kulit hitam seperti yang digambarkan dalam film, dan juga hubungan antara Shirley dan Vallelonga dalam versi film terlalu dilebih-lebihkan.
(Penulis: Emillyo Novriansyah Pramana. Editor: Rafy Syahputra Soeleiman.)
Komentar
Posting Komentar